Tepatnya tanggal 4 Juli 2011 sekitar pukul 22 WIB saya baru tahu kalo ban depan Kuga (motor yang biasa saya bawa) bocor. namun baru ini hari usai Adzan Isyak saya tambalkan. ngeri juga setelah 2 hari bocor baru sekarang saya tambalkan. sebenarnya, tadi siang waktu istirahat seminar BMS saya ingin menambalnya, namun rasa prokrastinasi yang mencengkram kuat, hingga mengurungkan niat saya.ya sudah cukup lama tidak bercengkrama dengan teman-teman satu jurusan. Maklum sering keliling kota Semarang...hehehehe..
ya usai Seminar BMS saya akan menambalnya. namun di tengah tekad yang hendak saya bulatkan HP saya yang Unik dan Paling anomali mengeluarkan nada Beep yang begitu nyaringnya.
Tampak dilayar HP bertuliskan Taqwa...
Tumben...????!!!!
Ada apa gerangan adik kandungku yang terlahir lebih kurang empat tahun setelahku itu menelpon? mungkin penting (tanyaku dalam hati). bergegas diriku keluar dari Ruang A1-203 untuk mengangkat telepon.
meskipun mas Broo...sudah melarang "diangkat mengko sek" katanya.
saya tetap tak menghiraukannya. tombol Strip berarti ok saya tekan.
pertanda saya mengangkat telepon..
"ono opo le? mas dit gi ujian" jawabku sebelumnya dia sudah sms mau bertemu dengan diriku
"aku meh ketemu mas, twe neng omah jam piro?" kata Taqwa.........Singkat Cerita
usai BMS saya ketemu ma Adek saya yang paling suka dipanggil sebagai "Wong Ndalan" bersama temannya Haikal (kalau tak salah)
ternyata dia cuma ingin bilang kalau sudah daftar spmu unnes dan mau nginap di Rumah kontrakan hari jumat 8 Juli 2011 nanti...
setelah saya suruh buruan pulang ke Jepara karena khawatir ke malaman dirinya menawarkan untuk mengantar pulang atau menambalkan ban motor..pi saya menolaknya.
selepas Taqwa dan kawannya bertolak dari unnes diriku membawa kuga untuk diberikan pertolongan pertama pada kakinya yang bocor. ku dorong dengan mesin yang menyala masuk gigi satu ,kuga ku bawa kepersimpangan unnes arah patemon. ternyata tambal ban sebelum REM FM tidak beroperasi lanjut ku dorong kuga ke tukang tambal ban depan MIPA (dengan perasaan terpaksa, karena pernah dikecewakan oleh salah satu anak buahnya).
sepi juga nampaknya tidak terlihat perkakas tambal bannya. lalu diriku bertanya pada tukang FC sebelah lokasi penambalan itu.
"Rumah tingkat mas" kata penjaga FC itu..
maka lekas ku pacu kuga ke rumah berlantai dua yang jaraknya hanya satu langkah setelah FC.
tertulis silahkan pencet bel.
sebelum adzan maghrib berkumandang. saya pencet bel..
terlihat sesosok bapak sekitar usia 35an tampak ragu untuk membukakan pintu.
namun akhirnya dibukalah pintu rumahnya.. dengan memegang handuk hijau yang dibentang menyamping kanan dari pandanganku.
"pripun mas?" tanya si bapak..
"badhe Nambal pak" jawabku.
"lagek nyalini anakke" ucapnya.
"mangkeh bar-bar maghrib mawon mboten nopo2" balasku menimpali ucapannya.
Uke (gampangane si bapak bilang)
kuga yang tak kunci setangnya saya tinggal didepan rumah itu,
singkat cerita lagi baru jam 19.00 malam ini aku menyambangi kuga lagi.
Insyaalloh bersambung ke HAlaman selanjutnya
 |
| ini versi normalnya punya saya tanpa tutup batrei |
Tumben...????!!!!
Ada apa gerangan adik kandungku yang terlahir lebih kurang empat tahun setelahku itu menelpon? mungkin penting (tanyaku dalam hati). bergegas diriku keluar dari Ruang A1-203 untuk mengangkat telepon.
meskipun mas Broo...sudah melarang "diangkat mengko sek" katanya.
saya tetap tak menghiraukannya. tombol Strip berarti ok saya tekan.
pertanda saya mengangkat telepon..
"ono opo le? mas dit gi ujian" jawabku sebelumnya dia sudah sms mau bertemu dengan diriku
"aku meh ketemu mas, twe neng omah jam piro?" kata Taqwa.........Singkat Cerita
usai BMS saya ketemu ma Adek saya yang paling suka dipanggil sebagai "Wong Ndalan" bersama temannya Haikal (kalau tak salah)
ternyata dia cuma ingin bilang kalau sudah daftar spmu unnes dan mau nginap di Rumah kontrakan hari jumat 8 Juli 2011 nanti...
setelah saya suruh buruan pulang ke Jepara karena khawatir ke malaman dirinya menawarkan untuk mengantar pulang atau menambalkan ban motor..pi saya menolaknya.
selepas Taqwa dan kawannya bertolak dari unnes diriku membawa kuga untuk diberikan pertolongan pertama pada kakinya yang bocor. ku dorong dengan mesin yang menyala masuk gigi satu ,kuga ku bawa kepersimpangan unnes arah patemon. ternyata tambal ban sebelum REM FM tidak beroperasi lanjut ku dorong kuga ke tukang tambal ban depan MIPA (dengan perasaan terpaksa, karena pernah dikecewakan oleh salah satu anak buahnya).
sepi juga nampaknya tidak terlihat perkakas tambal bannya. lalu diriku bertanya pada tukang FC sebelah lokasi penambalan itu.
"Rumah tingkat mas" kata penjaga FC itu..
maka lekas ku pacu kuga ke rumah berlantai dua yang jaraknya hanya satu langkah setelah FC.
tertulis silahkan pencet bel.
sebelum adzan maghrib berkumandang. saya pencet bel..
terlihat sesosok bapak sekitar usia 35an tampak ragu untuk membukakan pintu.
namun akhirnya dibukalah pintu rumahnya.. dengan memegang handuk hijau yang dibentang menyamping kanan dari pandanganku.
"pripun mas?" tanya si bapak..
"badhe Nambal pak" jawabku.
"lagek nyalini anakke" ucapnya.
"mangkeh bar-bar maghrib mawon mboten nopo2" balasku menimpali ucapannya.
Uke (gampangane si bapak bilang)
kuga yang tak kunci setangnya saya tinggal didepan rumah itu,
singkat cerita lagi baru jam 19.00 malam ini aku menyambangi kuga lagi.
Insyaalloh bersambung ke HAlaman selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar